Langsung ke konten utama

Belajar Mengenai Artikel & Editorial Publikasi Ringan


Halo Teman- Teman,

Pasti sudah menunggu sesi ini yaaa.. untuk kembali belajar bersama mengenai PR Writing.

Hari ini kita akan belajar mengenai "Artikel & Editorial Publikasi Ringan"


Artikel & Editor 

Melalui karya tulis seorang public relations dapat mengisi rubrik artikel dan editorial dari surat kabar atau majalah. Artikel yang ditulis oleh public relations berisikan ide, gagasan atau sebuah pandangan dari public relations mengenai fenomena sosial yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat. Dengan menulis suatu artikel, khalayak mampu mengenal public relations dan perusahaan karena identitas penulis akan ditulis lengkap dengan pekerjaannya.

Prinsip Menulis Artikel untuk Media Massa 

Prinsip Menulis Artikel untuk Media Massa 

1. Pilih Tema yang Menarik dan Actual 

Setiap artikel yang ditulis oleh public relations harus aktual dan baru. Istilah “baru” merupakan belum perah dimuat dan bukan jiplakan. Dalam memilih tema, public relations sering mengangkat fenomena yang sedang trend atau hangat. Kemudian harus memilih sisi – sisi menarik dari fenomena tersebut yang mengandung pro dan kontra atau bahkan opini. 

2. Tema Menyangkut Kepetingan Umum

Semua surat kabar akan dibaca oleh khalayak luas, maka dari itu harus memilih tema – tema yang berkaitan dengan kepentingan umum atau sebagian besar para pembaca. Terpenting tidak mengandung SARA dan menyudutkan pihak – pihak tertentu. 

3. Pilihlah Judul yang Singkat dan Menarik 

Perhatikan Judul merupakan kepala artikel dan yang akan dibaca pertama oleh khalayak. Dalam membuat judul harus menarik perhatian khalayak untuk membaca. Jika dalam membuat judul yang panjang maka para pembaca kurang tertarik untuk membaca tulisan atau artikel tersebut hingga akibat fatalnya yaitu tulisan tidak akan dipublikasikan atau dimuat media. 

4. Judul Harus Mencerminkan Artikel 

Jika judul tidak sesuai dengan keseluruhan isi dari artikel tersebut, maka membuat para pembaca terkecoh dan tulisan dinilai tidak berkualitas

5. Tulisan Artikel Harus Disertai Analisis Ilmiah-Logis dengan Data-data yang Akurat 

 Dengan menulis berdasarkan analisis ilmiah-logis dan data – data akurat membuat tulisan atau artikel yang dibuat menjadi berkualitas. Analisis ilmiah-logis merupakan cermin kemampuan penulis. Data – data akurat mencakup teori – teori, opini – opini pakar, dan lain sebagainya.

6. Artikel Harus Singkat, Padat, namun Mendalam 

Ketika menulis artikel hindari bertele – tele dan panjang. Dalam menulis surat kabar halaman sangat terbatas, jika menulis terlalu panjang maka khalayak atau pembaca menjadi malas membaca. Maka dari itu dalam menulis artikel atau tulisan harus singkat, padat dan jelas agar para pembaca langsung menangkap informasi dengan cepat dan jelas.


Corak Penulisan Artikel 

1. Narasi 

Narasi merupakan kebutuhan manusia. Narasi merupakan salah satu corak penulisan artikel yang dimana cara penuturannya secara kronologis. Dimulai dari kejadian yang dikupas secara berurutan dan sistematis. Narasi menggambarkan aksi – aksi, apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi. Narasi ini membuat tulisan menjadi hidup, karena pembaca terdorong untuk berimajinasi mengenai kejadian yang diceritakan. Artikel atau karangan mempunyai corak masing – masing. Corak tersebut merupakan bagaimana cara penulis bertutur dan dapat disebut strategi informasi. Secara umum terdapat beberapa corak penulisan yaitu narasi, deskriptif, eksposisi, dan argumentasi. 

2. Deskriptif 

Deskriptif merupakan keadaan atau kejadian – kejadian pada umumnya dilukiskan sehidup – hidupnya sehingga pembaca merasa seakan – akan menyaksikan sendiri kejadian – kejadian tersebut. Deskripsi mampu membuat para pembaca merasakan suasana realitas yang terjadi. 

3. Argumentasi 

Karangan atau tulisan bermaksud untuk mempersuasi atau meyakinkan para pembaca akan opini, pendapat, dan pandangan penulis terhadap masalah yang menjadi tema artikel. Publikasi Ringan Hasil tulisan Public Relations bisa berbentuk produk-produk publikasi ringan. Disebut ringan karena dikemas secara sederhana, ukurannya tidak terlalu besar, gaya bahasanya informal dan memungkinkan isi informasinya ringan (soft news). Publikasi ini tidak disampaikan melalui media massa. Selain untuk membangun citra perusahaan dan sebagai media komunikasi dengan publik, publikasi ringan juga memiliki fungsi seperti alat pendukung pemasaran. 

Macam-macam publikasi ringan

1. Bulletin 

Buletin adalah lembaran yang berisi berita-berita ringan tentang aktivitas perusahaan. Biasanya terbit berkala, harian, mingguan, bulanan, dan hanya mengangkat satu tema tertentu dan bagaimana perkembangan isu tersebut. Bentuknya bisa berupa lembaran bolak-balik atau satu lembar yang biasanya diperuntukan untuk publik internal karna isinya yang formal dan isinya disertai gambar ilustrasi. 

2. Poster 

Poster adalah pesan komunikasi yang dicetak pada lembar kertas (karton) berukuran besar. Poster dicetak untuk ditempel pada dinding atau kaca. Poster berisi perpaduan elemen kata-kata dan grafis, tetapi ada juga yang berisi kata-kata atau grafis saja. Ukuran kertas poster bervariasi, mulai dari 30 x 40cm, 40 x 75cm, sampai 1 x 2 m. Isinya bervariasi mulai dari pengumuman atau ajakan. Macam-macam publikasi ringan 

3. Leaflet 

Leaflet adalah alat promosi sejenis poster tetapi jauh lebih kecil dari poster dan terdiri dari satu lembar. Isi dari leaflet bisa berbentuk tertulis atau pesan-pesan foto atau perpaduan keduanya. Tidak ada standar baku tentang format, ukuran, dan bentuknya. Beberapa ukuran yang biasa ditemui yaitu 15,25 x 7,70cm. Kertas yang digunakan leaflet biasanya berjenis luks.

 4. Brosur 

Brosur/pamflet adalah sejenis leaflet yang terdiri dari satu halaman bolak-balik yang dibentuk berlipat. Lipatan ini disebut Fold. Ada brosur yang single-fold, two folds, three folds. Bisa juga dikemas seperti album foto, kertas lembar ukuran kuarto yang dicetak bolak-balik kemudian dilipat untuk dijadikan beberapa halaman. Brosur biasanya berisi pesan-pesan penjualan. Tugas membuat brosur sering bergantian antara bagian marketing atau public relations dalam hal siapa yang membuat brosur tersebut.

 5. Majalah Dinding 

Majalah dinding (mading) adalah informasi yang ditempel pada papan tertentu yang melekat di dinding seperti majalah, isinya pun bervariasi. Bisa berisi informasi seputar perusahaan, puisi, opini, dan sebagainya. Penyajian tulisan mading berbentuk kolom-kolom. Manfaat mading, sebagai media komunikasi dua arah antara perusahaan dengan karyawan, sebagai sarana kretivitas seni, sebagai bahan bacaan disaat senggang. 

 6. Booklet 

Booklet adalah buku yang ukurannya kecil dan terdiri dari beberapa halaman. Booklet ditujukan untuk menjelaskan informasi lebih detail tentang suatu produk atau layanan perusahaan. Karena membutuhkan informasi detal, maka tidaklah cukup jika hanya menggunakan brosur atau leaflet. Ukuran booklet bervariasi tergantung banyaknya informasi yang ditulis serta pertimbangan kemudahan distribusi.


Nah, sampailah kita di penghujung sesi ini, kita akan bertemu di sesi berikutnya dengan pembelajaran dan informasi lainnya ya..

bye😁😁


Refrensi dari : materi 4_ Artikel & Editorial Publikasi Ringan oleh Ibu Serepina Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., C.AC.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan Industrial: Salah Satu Kunci Sukses Dunia Kerja

Halo Teman-teman,  Di Blog sebelumnya kita telah membahas apa itu Hubungan Industrial.. Nah, pada blog kali ini akan kita akan bahas lebih dalam lagi mengapa Hubungan Industrial bisa disebut sebagai salah satu kunci sukses dunia pekerjaan. Hubungan industrial adalah interaksi antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah dalam dunia kerja. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kerja yang adil, harmonis, dan produktif. Hubungan industrial merupakan suatu bidang yang membahas interaksi antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah dalam dunia kerja, khususnya yang terkait dengan hak, kewajiban, dan kepentingan masing-masing pihak. Berikut adalah gambaran singkat mengenai sejarahnya: 1. Revolusi Industri (abad ke-18 hingga awal abad ke-19) : Hubungan industrial mulai berkembang pada masa Revolusi Industri di Eropa, terutama di Inggris.. 2. Pembentukan Serikat Pekerja: Pada abad ke-19 , gerakan pekerja di berbagai negara mulai berkembang. Serikat pekerja didirikan untuk memperjuangkan perbaikan

Apa itu Integrated Marketing Comunication? Berikut Pengertian, dan Strateginya.

Halo teman-teman, Pada blog kali ini, kita akan membahas  "Apa itu Integrated Marketing Comunication? Berikut Pengertian, dan Strateginya." Pengertian Integrated Marketing Comunication Integrated Marketing Communication atau IMC (Komunikasi pemasaran terpadu) adalah strategi pemasaran yang digunakan oleh bisnis Anda untuk menyampaikan pesan yang konsisten melalui semua saluran pemasaran. Tujuan utama dari strategi IMC adalah mempengaruhi audiens secara menyeluruh, mencakup tingkat kognitif, afektif, dan konatif. Strategi ini melibatkan penggunaan elemen promosi yang dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu soft sell dan hard sell. Soft sell mencakup kegiatan seperti periklanan, hubungan masyarakat (public relations), tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), dan pemasaran interaktif, dengan tujuan mempengaruhi persepsi dan emosi konsumen. Di sisi lain, hard sell melibatkan kegiatan seperti penjualan personal, pemasaran langsung (direct marketing), dan promosi penjualan untuk me

Fungsi Karakteristik Media Massa Pers

Halo, bertemu lagi di blog Hukum dan Media Pers. Apa kabar semuanya? semoga sehat selalu ya.. Kali ini fokus pembahasan kita adalah "Fungsi Karakteristik Media Massa Pers" Apa saja sih, yang akan kita bahas? yuk.. langsung saja.. Pers mengandung dua arti : • Arti Sempit : pers hanya merujuk kepada media cetak berkala : surat kabar, tabloid, majalah.  • Arti Luas : pers disebut media massa yang mencakup tiga hal : media cetak berkala, media elektronik auditif radio dan media audio visual televisi dan media dalam jaringan (Online) Internet.  Fungsi Utama Media Massa 1. Informasi (to inform) : Menyampaikan informasi secepatnya kepada masyarakat seluas-luasnya. 2. Edukasi to(educate) : Apapun informasi yang disebarluaskan pers, hendaknya dalam kerangka mendidik (edukasi) 3. Koreksi (to influence): Pers adalah pilar demokrasi keempat setelah legislative, eksekutif dan yudikatif dalam kerangka ini kehadiran pers dimaksudkan untuk mengawasi atau mengontrol kekuasaan legislatif, ekse